Dalam uraian pada pasal dua di atas telah di katakan bahwa obyek material dari Psikolog ialah manusia. Kecuali menjadi obyek Psikolog,
manusia juga menjadi obyek ilmu-ilmu yang lain. Berikut ini akan di
uraikan dengan singkat bagaimana hubungan antara Psikolog dengan
ilmu-ilmu lainnya itu, terutama antropologi, sosiologi dan Fisiologi.
1. Psikologi dan Antropologi
Secara etimologis, antropologi berarti ilmu tentang manusia, Antropos berarti manusia, dan Logos berarti ilmu. Antropologi sebagai ilmu yang masih muda (timbul antara perang dunial dan II) mempunyai perhatian terhadap semua cabang pengetahuan yang berhubungan dengan manusia, yaitu manusia sebagai gejala biologis dan manusia sebagai makhluk sosial dan budaya. Antroplogi dapat dibagi menjadi dua bagian: Antropologi fisik dan Antropologi kebudayaan. Antropologi fisik berhubungan dengan ciri-ciri fisik dari berbagai manusia di dunia (mempelajari bermacam-macam ras, warna kulit, bentuk dan warna rambut, besar dan berat otak, ciri-ciri fisik lainnya, dan juga sifat-sifat intelektual dan emosional dari suatu kelompok manusia).
Antropoiogi kebudayaan
berhubungan dengan berbagai kebudayaan , kepribadian yang tipikal yang
terdapat dalam tiap kebudayaan, pengaruh-pengaruh kebudayaan terhadap
kepribadian seseorang dan masyarakat. Seorang ahli Antropologi memusatkan
perhatiannya terhadap berbagai ciri dari suatu kebudayaan tertentu;
membandingkannya dengan kebudayaan yang lain. Apa yang diselidiki oleh Antropologi, sebenarnya juga banyak yang merupakan obyek-obyek dari Psikologi.
Psikologi menyelidiki tingkah laku manusia sebagai individu.
Untuk. mengetahui suatu individu
tidak mungkin kita dapat melepaskan diri dari usaha mengetahui bagaimana
kebudayaan masyarakat tempat individu itu hidup dan dibesarkan. Sebaliknya,
untuk mengetahui suatu kebudayaan tertentu seringkali diperlukan untuk
mengerti/mengetahui bagaimana orang-orang/individu-individu dalam masyarakat
itu mengalami dan merasakannya. Jadi, Psikologi dan Antropologi keduanya
menyangkut daerah dan masalah-masalah tertentu yang bersamaan, keduanya saling
isi-mengisi (suplementer). Perbedaan yang prinsipiil hanyalah terletak pada apa
yang menjadi tekanannya. Psikologi menekankan pada individu, sedangkan Antropologi menekankan pada kelompok.
2. Psikoiogi
dan Sosiologi
Sosiologi
adalah juga suatu ilmu yang secara langsung berhubungan dengan tingkah laku
manusia. Seperti halnya dengan Antropologi ia berhubungan dengan masalah
manusia dalam kelompok; masalah huubngan sosial manusia. Hanya biasanya
sosiologi itu menyangkut hubungan kelompok manusia yang lebih kecil, sedangkan
Antropologi mengenai kelompok manusia yang luas/besar. Para ahli Sosiologi
terutama memusatkan perhatiannya kepada tingkah laku kelompok, ia mempelajari
pengaruh-pengaruh. kelompok terhadap individu-individu yang termasuk ke dalam
kelompok itu. Masalah - masalah sosial yang diselidiki oleh Sosiologi, antara
lain maa salah-masalah kejahatan, kenakalan/kejahatan anak-anak,
perceraian/talak, perkembangan dan perubahan sifat-sifat keluarga (family) dan
sebagainya. Juga mengenai pengaruh tekanan-tekanan sosial terhadap kepribadian,
dan cara tekanan sosial itu mempengaruhi individu.
Melihat
kepada apa yang menjadi
obyek Sosiologi seperti teri atas, tampak oleh kita bahwa ilmu
(Psikologi)
inipun mempunyai banyak persamaan. Perbedaannya : Psikologi menekankan
pada
person individu, mengapa individu bertingkah laku seperti yang dia
lakukan, sedangkan Sosiologi menekankan pada sifat-sifat dan tingkah
laku kelompok. Yang
dipelajari oleh Sosiologi terutama ialah hubungan sosial manusia.
3. Psikologi
dan Fisiologi
Fisiologi adalah ilmu yang
mempelajari fungsi-fungsi berbagai organ yang ada dalam tubuh manusia (seperti:
fungsi perut dan hati, limpa dan empedu) dan berbagai sistem peredaran
(seperti: peredaran makan, peredaran darah, pengeluaran sisa-sisa pembakaran,
dan sebagainya). Juga mempelajari bagaimana organ-organ dan sistem-sistem
peredaran itu berinteraksi satu sama lain. Apa yang diselidiki/dipelajari oleh
psikologi ialah mengenai persona individu itu sendiri. Individu sebagai
kesatuan antara jasmani dan rohani. Jadi meskipun Psikologi menyelidiki
fungsi-fungsi jasmani, selalu dalam hubungan dengan
fungsi-fungsi/kegiatan-kegiatan rohani individu.
Kesimpulan: Perbedaan antara ilmu-ilmu yang berhubungan seperti di uraikan di atas; bukanlah perbedaan yang sangat tegas melainkan hanyalah dalam tekanan masing-masing Adalah tidak mungkin untuk menarik garis yang tegas yang membedakan Antropologi dari Sosiologi, atau untuk memisahkan dengan taajam sosiologi dan psikologi, atau Psikologi dari Fisiologi. ketiganya salinh berhubungan, bantu membantu san saling isi mengisi. juga dengan ilmu-ilmu lain lagi, seperti : ilmu ekonomi, ilmu hukum, pendidikan dan sebagainya.
Sumber Buku : Pisikolog Pendidikan ( Drs. M. Ngalim Purwanto, Mp.)